INDIKATOR KESEHATAN

  1. PENGERTIAN INDIKATOR KESEHATAN

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuik mengukur perubahan.

Bentuk-bentuk indikator taitu angka absolute, angka rata-rata ( mean, median, modus), presentase/proporsi, rasio, rate, angka komposit atau indeks.

  1. PENYUSUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KESEHATAN

Indikator kesehatan harus memenuhi persyaratan indikator secara umum yaitu : simple(sederhana), Measurable(dapat diukur), Attributable(bermanfaat), Reliable(dapat dipercaya), dan Timely(Tepat waktu).

Hal lain yang harus diperhatikan dalam penentuan indikator adalah:

  1. Indikator yang dihasilkan dari data yang tersedia dan berkualitas
  2. Dipilih dengan memperhatikan masukan dari para ahli (expert input.judgement) dan melalui proses yang partisipatif
  3. Dirancang untuk dapat disebarluaskan kepada berbagai pihak yang bervariasi (yang terkait)
  4. Menggambarkan kondisi pada berbagai wilayah geografis

Hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan indikator baru yaitu :

  • Penetapan indikator kesehatan nasional mengacu pada indikator kesehatan global
  • Penetapan indikator kesehatan provinsi/kabupaten/kota mengacu pada indikator kesehatan nasional
  • Penetapan indikator kesehatan nasional melalui pertimbangan Tim SIK Nasional
  • Penetapan indikator kesehatan provinsi/kabupaten/kota melalui Tim SIKDA
  1. INDIKATOR KESEHATAN NASIONAL

Indikator kesehatan nasional meliputi indikator kesehatan yang disepakati di tingkat global dan tingkat nasional.

Berikut ini adalah daftar indikator kesehatan nasional yang terdapat pada dokumen tujuan pembangunan millenium (MDGs), indikator kesehatan global dan RPJMN 2010 – 1014.

NO Indikator Keterangan
Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)*
1 Prevalensi balita dengan berat

Badan rendah/kekurangan gizi

Children aged,5 yeras

Underweight (%)

2 Angka Kematian Balita per 1.000

Kelahiran hidup

Under-five mortality Rate (probability of Dying by age 5 per 1000 live births)
3 Angka Kematian Bayi (AKB) per

1.000 kelahiran hidup

4 Persentase anak usia 1 tahun yang

Diimunisasi campak

Measles immunzation Coverage among 1-years-old (%)
5 Angka Kematian ibu per 100.000

Kelahiran hidup

Mortality ratio (per 100000)

Live births

6 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih Births attended by skilled

Health personnel (%)

7 Angka pemakaian kontrasepsi/ CPR bagi perempuan menikah

Usia 15-19 tahun

Contraceptive prevalence (%)
8 Angka kelahiran remaja

(perempuan usia 15-19 tahun) per

1.000 perempuan usia 15-19 tahun

Adolescent fertility rate (per 1000 girls aged 15-19 years)
9 Cakupan pelayanan Antenatal

(sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan)

Antenatal care coverage (%): at least 1 visit and at least 4 visits
10 Unmet Need (kebutuhan keluarga

Berencana / KB yang tidak terpenuhi

Unmet need for family planning (%)
11 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi Prevalence of HIV among adults aged 15-49 years (%)
12 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun (laki-laki dan perempuan) yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Males aged 15-24 years with comprehensive correct knowledwe of HIV/AIDS (%) females aged 15-24 years with comprehensive correct knowledwe of HIV/AIDS (%)
13 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan anti retroviral Antiretoviral therapy coverage among people with advanced HIV infection (%)
14 Angka kejadian malaria (per 1.000 penduduk) People with advanced HIV infection (%)
15 Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida Children aged<5years sleeping insecticide-treated nets (%)
16 Proporsi anak balita dengan demam yang menerima pengobatan anti malaria (%) Children aged<5 years with fever who received treatment with any antimalarial (%)
17 Angka kematian Turbekulosis pada orang HIV-negatif (per 100.000 penduduk) Turboculosis mortality rate among HIV-negative people (per 100 000 population)
18 Penduduk yang menggunakan sumber air minum berkualitas (%) Population using improved drinking water sources (%)
19 Penduduk yang menggunakan sanitasi yang baik (%) Populationusing improved sanitation (%)

Sumber : Kemenkes R.I

NO Indikator Keterangan
Indikator kesehatan Global (Global Health Indicator)*

 

Angka Harapan Hidup (Life expectancy and mortality)
1 Angka Harapan Hidup (Tahun) Life expectancy birth (years)
2 Angka lahir hidup (per 1000 kelahiran) Stillbirth rate (per 1000 total births)
3 Angka kematian neonatal (per 1000 kelahiran hidup) Neonatal mortality rate

(per 1000 live births)

4 Angka kematian bayi (per 1000 kelahiran hidup) Infant mortality rate (probability of dying by age 1 per 1000 live births)
5 Angka kematian balita (kemungkinan mati sampai 5 tahun per 1000 kelahiran hidup) Under-five mortality rate (probability of dying by age 5 per 1000 live births)
6 Angka kematian orang dewasa (15-60 tahun per 1000 penduduk) Adult mortality rate (probability of dying between 15 and 60 years per 1000 population)
Penyebab khusus kesakitan dan kematian (Cause –specific mortality and morbidity)
1 Nagka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup) Maternal mortality ratio (per 100 000 live births) Mortality
2 Angka kematian dengan penyebab khusus Cause specific mortality rate (per 100 000 population)
3 Angka kematian berdasarkan kelompok umur menurut penyebab Age-standardized mortality rates by cause (per 100 000 population)
4 Angka distribusi tahun hidup yang hilang oleh sebab-sebab yang lain (%) Distribution of years of life lost by broader causes (%)
5 Distribusi penyebab kematian balita (%) Distribution of causes of death among children aged < 5 years (%)
6 Prevalensi TB (per 100.000 penduduk) Prevalence of tuberculosis (per 100 000 population) Morbidity
7 Insidens TB (per 100.000 penduduk) Incidence of tuberculosis (per 100 000 population per

year)

8 Prevalensi HIV pada orang dewasa umur 15-49 (%) Prevalence of HIV among adults aged 15-49 years (%)
Penyakit Menular Terpilih (Selected infectious diseases)
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Health service coverage)
1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil Antenata care coverage (%)
2 Persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (%) Births attended by skilled health personnel (%)
3 Kelahiran dengan Caesar (%) Births by caesarean section (%)
4 Persentase neonatal dengan ibu yang diimunisasi TT Neonates protected at birth against neonatal tetanus (%)
5 Cakupan imunisasi dasar lengkap (%) Immunization coverage among 1-years-olds (%)
6 Cakupan anak 6-59 bulan menerima vit (%) Children aged 6-59 months who received vitamin supplementation (%)
7 Cakupan balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida Children aged <5 years sleeping under insecticided-treated nets (%)
8 Cakupan balita demam yang diberi anti malaria (%) Children aged <5 years with fever who received treatment with any antimalarial (%)
9 Cakupan balita demam dengan gejala ISPA diobati di fasilitas kesehatan Children aged <5 years with ARI symtoms taken to a health facility (%)
10 Cakupan balita dengan diare menerima oralit (%) Children aged <5 years with diarrhoea receiving ORT (ORS and/or RHF)(%)
11 Unmeet need pada keluarga berencana (%) Unmet need for family planning (%)
12 Prevalensi kb (%) Contraceptive prevalence (%)
13 Cakupan terapi ARV pada wanita hamil terinfeksi HIV untuk PMTCT (%) Antiretroviral therapy coverage among HIV-infected pregnant women for PMTCT (%)
14 Cakupan terapi ARV pada penderita HIV tingkat lanjut (%) Antiretroviral therapy coverage among people with advanced HIV infection (%)
15 CDR TB (%) Case-detection rate for all forms of tuberculosis (%)
16 Angka kesembuhan TB BTA+ (%) Smear-positive tuberculosis treatment-success rate (%)
Faktor Risiko (Risk Factors)
1 Penduduk menggunakan sumber air minum berkualitas Population using improved dringking-water sources (%)
2 Penduduk menggunakan jamban sehat Population using improved sanitation (%)
3 Penduduk menggunakan bahan bakar padat Population using solid fuels (%)
4 Berat badan lahir rendah Low-birth-weight newborns
5 Bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama Infants exclusively breastfed for the first 6 monts of life (%)
6 Persentase balita pendek Children aged <5 years stunted (%)
7 Persentase balita gizi kurang Children aged <5 years underweight (%)
8 Persentase balita gizi lebih Children aged <5 years overweight (%)
9 Persentase orang>=20 tahun mengalami obesitas Adults aged ≥20 years who are obese (%)
10 Persentase orang>=15 tahun mengkomsumsi alkohol Alcohol consumption among adult aged ≥15 years (litres of pure alcohol perperson per year) (%)
11 Persentase penduduk >=15 tahun merokok Prevalence of smoking any tobacco product among adults aged ≥15 years (%)
12 Prevalensi pengguna tembakau pada usia 13-15 tahun Prevalence of currents tobacco use among adolescents aged 13-15 years (%)
13 Prevalensi pengguna kondom pada usia 15-49 selama seks resiko tinggi Prevalence of condom use by adults aged 15-49 years during higher-risk sex (%)
14 Persentase penduduk usia 15-24 tahun mempunyai pengetahuan konprehensif tentang HIV Population aged 15-24 years with comprehensive correct knowledge of HIV/AIDS (%)
Tenaga kesehatan, infrasuktur dan obat-obatan penting (Health workforce infrastructure and essential medicines)
1 Rasio jumlah dokter (per 10.000 penduduk) Number of physicians and densyty (per 10.000 population) Health workforce
2 Rasio jumlah bidan (per 10.000 penduduk) Number of nursing and midwifery personnel and density (per 10.000 population)
3 Rasio jumlah dokter gigi (per 10.000 penduduk) Number of dentistry personnel and density (per 10.000 population)
4 Rasio jumlah apoteker (per 10.000 penduduk) Number of pharmaceutical personnel and density (per 10.000 population)
5 Rasio jumlah tenaga kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat(per 10.000 penduduk) Number of environment and public health workers and density (per 10.000 population)
6 Rasio jumlah tenaga kesehatan masyarakat(per 10.000 penduduk) Number of community health workers and density (per 10.000 population)
7 Jumlah tempat tidur rumah sakit (per 10.000 penduduk) Hospital beds (per 10.000 population) Infrastructure
8 Jumlah unit radiologi (per 10.000 penduduk) Radiotherapy units (per 10.000 population)
9 Rata-rata ketersediaan obat generik tertentu di pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta (%) Median availbility of selected generic medicines in public and private sectors (%) Essential medicines
10 Rata-rata rasio harga konsumen dari obat generik tertentu di pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta Median consumer price ratio of selected generic medicines in public and private sectors
Pengeluaran kesehatan ( Health expenditure)
1 Persentase Total pengeluaran untuk kesehatan dari produk domestik bruto Total expenditure on health as a percentage of gross domestic product Health expenditure ratios
2 Persentase pengeluaran pemerintah bidang kesehatan dari total belanja pada bidang kesehatan General govermment expenditure on health as a percentage of total expenditure on health
3 Persentase pengeluaran pribadi untuk bidang kesehatan dari total belanja pada kesehatan Private expenditure on health as a percentage of total expenditure on health
4 Persentase keseluruhan pengeluaran pemerintah untuk bidang kesehatan dari total pengeluaran pemerintah General govermment expenditure on health as a percentage of total govermment expenditure
5 Persentase sumber daya eksternal untuk bidang kesehatan dari total belanja pada bidang kesehatan External resources for health as a percetage of total expenditure on health
6 Persentase pengeluaran jaminan sosial bidang kesehatan dari seluruh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan Social security expenditure on health as a percentage of general govermment expenditure on health
7 Persentase pengeluaran yang dibayar sendiri dari pengeluaran swasta di bidang kesehatan Out-of –pocket expenditure as a percentage of private expenditure on health
8 Persentase asuransi swasta dari pengeluaran swasta di bidang kesehatan Private prepaid plans as a percentage of private

expenditure on health

9 Total pengeluaran perkapita di bidang kesehatan pada kurs rata-rata (US $) Per capita total expenditure on health at aaverage exchange rate (US$) Per capita health expenditure
10 Total pengeluaran perkapita di bidang kesehatan (PPP int. $) Per capita total expenditure on health (PPP int.$)
11 Belanja pemerintah perkapita di bidang kesehatan dengan pada kurs rata-rata (US $) Per capita govermment expenditure on health at average exchange rate (US$)
12 Belanja pemerintah perkapita di bidang kesehatan (PPP int. $) Per capita govermment expenditure on heal (PPP int.$)
Ketidakadilan di bidang Kesehatan ( Health inequities)
1 Persentase kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan terampil (%) Birth attended by skilled health personnel (%)
2 Cakupan Imunisasi campak pada anak usia 1 tahun (%) Measles immunization coverage among 1-year old (%)
3 Tingkat kematian balita (kemungkinan mati pada usia 5 per 1000 kelahiran hidup) Under –five mortality rate (probability of dying by age 5 per 1000 live births)
Statistik demografi dan sosial ekonomi (Demografi and socioeconomic statistic)
1 Jumlah Populasi Population – total (000s)
2 Usia Rata-rata penduduk Population – median age (years)
3 Persentase penduduk yang berusia di bawah 15 tahun (%) Population – aged under 15 (%)
4 Persentase penduduk yang berusia 60 tahun (%) Population – aged over 60 (%)
5 Persentase tingkat pertumbuhan penduduk tahunan (%) Annual Population growth rate (%)
6 Persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan(%) Population living in urban areas (%)
7 Cakupan catatan sipil (%) dari kelahiran dan penyebab kematian Civil registration coverage (%) of births and causes of death
8 Jumlah angka kesuburan (per perempuan) Total fertility rate (per woman)
9 Angka kesuburan remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun) (%) Adolescent fertility rate (per 1000 girls aged 15-19 years)
10 Angka melek huruf orang dewasa Adult literacy rate (%)
11 Angka partisipasi pendidikan dasar (%) Net primary school enroiment rate (%)
12 Pendapatan nasional bruto per kapita (PPP int.$) Gross national income per capita (PPP int.$)
13 Penduduk yang berpendapatan <$ 1 per hari (PPP int.$) A (%) Population living on <$1 (PPP int.$) a day (%)

*world health Statistic, 2011

NO Indikator Keterangan
RPJMN 2010 – 2014

 

Kesehatan Masyarakat
1 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)) Kementerian kesehatan
2 Persentase ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) Kementerian kesehatan
3 Persentase fasilitas pelayanan kesehtan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar Kementerian kesehatan
4 Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN 1) Kementerian kesehatan
5 Cakupan pelayanan kesehatan bayi Kementerian kesehatan
6 Cakupan pelayanan kesehatan balita Kementerian kesehatan
7 Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Kementerian kesehatan
8 Jumlah puskesmas yang mendapat bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar pelayanan Minimal (SPM) Kementerian kesehatan
9 Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas Kementerian kesehatan
10 Persentase kulitas air minum yang memenuhi syarat Kementerian kesehatan
11 Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Kementerian kesehatan
12 Jumlah kawasan dan desa yanag terfasilitasi pembangunan air minum Kementerian pekerjaan umum
13 Jumlah kawasan dan desa yanag terfasilitasi pembangunan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) Kementerian pekerjaan umum
Sarana Kesehatan
14 Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class) Kementerian kesehatan
Obat
15 Persentase ketersediaan obat dan vaksin Kementerian kesehatan
Asuransi Kesehatan Nasional
16 Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan Kementerian kesehatan
17 Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program jamkesmas Kementerian kesehatan
18 Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Kementerian kesehatan
19 Tingkat Kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) pusat maupun daerah untuk melaksanakan jaminan sosial Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Keluarga Berencana
20 Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani KB BKKBN
21 Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapatkan dukungan sarana prasarana BKKBN
Pengendali Penyakit Menular
22 Prevalensi kasus HIV Kementerian kesehatan
23 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk Kementerian kesehatan
24 Persentase kasus baru TBParu (BTA positif) yang ditemukan Kementerian kesehatan
25 Persentase kasus baru TBParu (BTA positif) yang disembuhkan Kementerian kesehatan
26 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuantentang HIV danAIDS Kementerian kesehatan
27 Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk Kementerian kesehatan

Indikator kesehatan yang sering dipakai menjadi patokan untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat adalah angka fertility, angka kematian (motality) dan angka kesakitan (morbidity).

Rate, Ratio dan Proporsi

Ketiga dasar perhitungan ini sering dipakai untuk mengukur dan menjelaskan peristiwa kesakitan dan kematian. Penggunaannya dimaksudkan memberi ukuran yang lebih obyektif terhadap peristiwa yang diukur.

  1. Rate

Adalah perbandingan suatu peristiwa (event) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena peristiwa yang dimaksud (population at risk) dalam waktu yang sama yang dinyatakan dalam persen atau permil. Ada 3 unsur utama dalam penentuan nilai rate yaitu : jumlah mereka yang terkena peristiwa, kelompok penduduk dimana peristiwa tersebut terjadi dan batas waktu tertentu yang berkaitan dengan kejadian tersebut:

Rate =     Jumlah suatu peristiwa              x100%

                               Jumlah penduduk yang mungkin

 

  1. Ratio

Adalah perbandingan satu peristiwa (event) dengan peristiwa lainnya yang tidak berhubungan.

  1. Proporsi
Ratio =       Jumlah peristiwa A       x 100%

                  Jumlah peristiwa A+B

Adalah perbandingan suatu peristiwa A terhadap seluruh peristiwa yang terjadi (A+B). Untuk memperkirakan jumlah penduduk sasaran.

Indeks Fertilitas

  1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate = CBR)

Adalah kelahiran hidup yang dicatat dalam satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama dan dikalikan 1000

Disebut “ kasar” karena sebagai penyebut digunakan jumlah penduduk yang berarti termasuk penduduk yang tidak mempunyai peluang untuk melahirkan diikutsertakan seperti anak-anak, laki-laki, wanita lanjut usia.

Angka ini digunakan untuk menggambarkan tingkat fertilitas secara umum dalam waktu singkat, tetapi kurang sensitive untuk :

  1. Membandingkan tingkat fertilitas dua wilayah
  2. Mengukur perubahan fertilitas karena perubahan pada tingkat kelahiran akan menimbulkan perubahan pada jumlah penduduk.
  3. Angka fertilitas menurut golongan umur (age specific fertility Rate = ASFR)

Jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita pada golongan umur tertentu pada tahun yang sama.

 

  1. Angka Fertilitas Total (Total Fertilitas Rate = TFR)
TFR = jumlah angka fertilitas menurut gol. Umur x K

Merupakan jumlah angka fertilitas menurut golongan umur yang dicatat selama 1 tahun

  1. General Fertility Rate (DFR)

Jumlah bayi yang dilahirkan dibagi jumlah wanita yang masih berada pada usia produktif. Batas usia subur wanita berada pada umur 15 – 49 tahun

Indeks Mortilitas (angka kematian)

  Merupakan injdeks kesehatan yang penting dalam mempelajari epidemiologi untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat

  1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate = CDR)

Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan dalam persen atau perm

  1. Angka Kematian Kasar Rata-Rata

Sebaiknya perhitungan angka kematian kasar tidak dilakukan untuk satu tahun, tetapi dihitung beberapa tahun lalu dihitung dan dihitung rata-ratanya. Dengancara ini hasil perhitungan angka kematian kasar untuk suatu daerah akan menjadi stabil mendekati kenyataan.

  1. Angka Kematian Menurut Golongan Umur (Age Specifis Death Rate = ASDR)

Untuk menghaluskan angka kematian kasar.

Manfaat perhitungan ASDR sebagai berikut :

  1. Mengetahui dan menggambarkian derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur.
  2. Membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah
  3. Menghitung rata-rata harapan hidup.
  4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

Adalah jumlah seluruh kematian bayi (berumur dibawah 1 tahun) pada suatu jangka waktu dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil

  1. Angka kematian neonatal (neonatal mortality rate = NMR)

Neonatal adalah bayi yang berumur kurang dari 28 hari. NMR adalah jemlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari pada jangka waktu dibagi dengan jumlah kelahiran hidup dalam persen atau permil.

  1. Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate = PMR)

Batasan angka kematian perinatal oleh WHO adalah jumlah kematian janin yang dilahirkan usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dati 7 hari yang dicatat selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama (WHO, 1981)

  1. Angka kematian sebab khusus (cause specific mortality rate = CSMR)

Adalah jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut dalam persen atau permil.

  1. Case fatality rate (CFR)

Adalah jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi jumlah keseluruhan penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil

  1. Angka kematian ibu (Maternal mortality rate = MMR)

Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas yang dicatat selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Indeks Morbiditas

Adalah jumlah penderita yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama.

Angka morbidity dapat digunakan untuik :

  1. Menggambarkan keadaan kesehatan secara umum
  2. Mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit
  3. Mengetahui keadaan sanitasi lingkungan
  4. Memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayan kesehatan

Insidensi dan Prevalensi

  1. Insidensi

Insidensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu disatu kelompok masyarakat.

  1. Incidence Rate (IR)

Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen dan permil

  1. Attack Rate (AR)

Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.

  1. Secondary Attack Rate (SAR)

Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi yang telah pernah terkena serangan pertama.

  1. Prevalensi

Adalah gambaran tentang penderita baru dan lama yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu disekelompok masyarakat tertentu. Penggunaan prevalensi untuk perencanaan pelayanan kesehatan, menilai kebutuhan pelayan kesehatan dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.

  1. Point Prevalence Raate

Adalah jumlah kasus lama dan baru yang ditemukan pada titik waktu tertentu dibagi dengan populasi berisiko pada suatu waktu tertentu dalam persen dan permil

  1. Period Prevalence Rate

Jumlah kasus lama dan baru yang ditemukan pada suatu waktu tertentu dibagi dengan besarnya populasi pada suatu periode tertentu dala persen dan permil.

24 indikator kesehatan dalam indeks pembangunan kesehatan

masyarakat (IPKM)

salah satu indikator penting dalam pembangunan adalah human Development index (HDI)/ indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari

  • Indek ekonomi (pendapatan riil perkapita),
  • Indeks pendidikan (angka melek huruf dan lama sekolah)
  • Dan indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir)

Untuk menentukan peringkat kabupaten/kota dalam pembangunan kesehatan disusunlah Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu

  • Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
  • Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
  • Dan Survei Potensi Desa (Podes)

Ada 24 inidkator yang digunakan dalam IPKM dengan nilai UHH (Usia Harapan Hidup) yang tertinggi. Indikator kesehatan tersebut adalah :

  1. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang
  2. Prevalensi balita sangat pendek dan pendek
  3. Prevalensi balita sangat kurus dan kurus
  4. Prevalensi balita gemuk
  5. Prevalensi diare
  6. Prevalensi pnemonia
  7. Prevalensi hipertensi
  8. Prevalensi gangguan mental
  9. Prevalensi asma
  10. Prevalensi sakit gigi dan mulut
  11. Prevalensi disabilitas
  12. Prevalensi cedera
  13. Prevalensi penyakit sendi
  14. Prevalensi ISPA
  15. Proporsi perilaku cuci tangan
  16. Proporsi merokok tiap hari
  17. Akses air bersih
  18. Akses sanitasi
  19. Cakupan persalinan oleh nakes
  20. Cakupan imunisasi lengkap
  21. Cakupan penimbangan balita
  22. Ratio dokter /puskesmas, dan
  23. Ratio bidan/desa

Selain menentukan peringkat pembangunan kesehatan kab/kota, IPKM dapat menjadi :

  • Acuan pemerintah daerah (pemda) membuat program intervensi yang lebih tepat,
  • Bahan advokasi ke pemda agar terpacu menaikkan peringkat kesehatan
  • Perumusan daerah bermasalah kesehatan berat/khusus (DBKBK)
  • Dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke daerah, dan
  • Membantu kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KMPDT) dalam membangun kab/kota.

Tinggalkan komentar